Searching...
Bahasa Indonesia
EnglishEnglish
EspañolSpanish
简体中文Chinese
FrançaisFrench
DeutschGerman
日本語Japanese
PortuguêsPortuguese
ItalianoItalian
한국어Korean
РусскийRussian
NederlandsDutch
العربيةArabic
PolskiPolish
हिन्दीHindi
Tiếng ViệtVietnamese
SvenskaSwedish
ΕλληνικάGreek
TürkçeTurkish
ไทยThai
ČeštinaCzech
RomânăRomanian
MagyarHungarian
УкраїнськаUkrainian
Bahasa IndonesiaIndonesian
DanskDanish
SuomiFinnish
БългарскиBulgarian
עבריתHebrew
NorskNorwegian
HrvatskiCroatian
CatalàCatalan
SlovenčinaSlovak
LietuviųLithuanian
SlovenščinaSlovenian
СрпскиSerbian
EestiEstonian
LatviešuLatvian
فارسیPersian
മലയാളംMalayalam
தமிழ்Tamil
اردوUrdu
Contagious

Contagious

Why Things Catch On
oleh Jonah Berger 2013 210 halaman
3.98
31k+ penilaian
Dengarkan
Listen to Summary
Try Full Access for 7 Days
Unlock listening & more!
Continue

Poin Penting

1. Mata Uang Sosial: Buat orang merasa sebagai orang dalam

"Jika sulit melihat apa yang dilakukan orang lain, sulit pula menirunya."

Hal-hal luar biasa memberikan mata uang sosial karena membuat orang yang membicarakannya tampak lebih istimewa. Saat kita membagikan konten yang luar biasa atau menghibur, kita pun menjadi lebih luar biasa dan menghibur. Ini membuat kita lebih mungkin diajak makan siang atau kencan kedua.

Kelangkaan dan eksklusivitas meningkatkan penyebaran dari mulut ke mulut dengan membuat orang merasa sebagai orang dalam. Jika seseorang mendapatkan sesuatu yang tidak dimiliki semua orang, mereka merasa istimewa dan berstatus tinggi. Contohnya:

  • Speakeasy Please Don't Tell yang diakses lewat bilik telepon
  • Penjualan kilat undangan khusus Rue La La
  • Sandwich McRib McDonald’s yang hanya tersedia dalam waktu terbatas

Untuk memanfaatkan mata uang sosial:

  • Temukan keistimewaan produk Anda yang tersembunyi
  • Gunakan mekanisme permainan seperti bar kemajuan atau level pencapaian
  • Batasi akses melalui kelangkaan atau eksklusivitas

2. Pemicu: Ciptakan isyarat lingkungan untuk produk atau ide Anda

"Yang teratas di pikiran berarti yang terucap di lidah."

Pemicu adalah rangsangan yang membuat orang teringat hal-hal terkait. Ini menjelaskan mengapa orang lebih sering membicarakan Cheerios daripada Disney World—karena kita lebih sering bertemu sereal dalam kehidupan sehari-hari. Dengan memahami dan memanfaatkan pemicu, kita bisa menjaga produk dan ide tetap di ingatan.

Untuk menggunakan pemicu secara efektif:

  • Perhatikan konteks dan frekuensi paparan
  • Kaitkan produk Anda dengan isyarat lingkungan yang umum
  • Ciptakan asosiasi baru melalui pengulangan

Contoh:

  • Kit Kat mengaitkan produknya dengan waktu istirahat kopi
  • Lagu "Friday" karya Rebecca Black lebih banyak diputar pada hari Jumat
  • Penjualan Mars candy bar meningkat saat misi Mars NASA

3. Emosi: Bangkitkan perasaan intens untuk meningkatkan pembagian

"Saat kita peduli, kita berbagi."

Emosi dengan tingkat gairah tinggi mendorong orang untuk bertindak dan berbagi. Baik emosi positif maupun negatif bisa efektif, tapi gairah adalah kuncinya. Emosi seperti kagum, semangat, marah, dan cemas meningkatkan pembagian. Sedangkan emosi dengan gairah rendah seperti puas dan sedih menurunkannya.

Untuk memanfaatkan emosi:

  • Fokus pada perasaan, bukan hanya informasi
  • Bidik emosi dengan gairah tinggi seperti kagum atau marah
  • Gunakan kekuatan cerita untuk membangkitkan emosi

Contoh:

  • Penampilan mengejutkan Susan Boyle menjadi viral karena rasa kagum
  • Iklan "Parisian Love" Google menceritakan kisah emosional lewat pencarian
  • Video "United Breaks Guitars" Dave Carroll viral karena kemarahan yang benar

4. Publik: Tingkatkan visibilitas produk atau perilaku Anda

"Dibuat untuk dilihat, dibuat untuk tumbuh."

Hal-hal yang terlihat lebih mudah ditiru dan dibicarakan. Membuat perilaku pribadi menjadi publik dapat meningkatkan adopsinya, seperti stiker "I Voted". Produk yang mempromosikan dirinya sendiri, seperti logo Apple yang khas atau gelang Livestrong, memanfaatkan prinsip ini dengan efektif.

Strategi untuk meningkatkan visibilitas publik:

  • Rancang produk yang mempromosikan dirinya sendiri
  • Ciptakan jejak perilaku yang tetap terlihat setelah digunakan
  • Jadikan perilaku pribadi menjadi publik

Contoh:

  • Movember menggunakan kumis untuk membuat dukungan kanker terlihat
  • Tas belanja ulang Lululemon berfungsi sebagai papan iklan berjalan
  • Tanda tangan email Hotmail mempromosikan layanan mereka

5. Nilai Praktis: Berikan informasi berguna yang ingin dibagikan orang

"Berita yang bisa Anda gunakan."

Orang suka membantu dengan membagikan informasi praktis dan berguna. Ini bisa berupa penawaran hemat uang, tips bermanfaat, atau peringatan penting. Kuncinya adalah mengemas informasi ini agar mudah diingat dan dibagikan.

Untuk memanfaatkan nilai praktis:

  • Soroti nilai luar biasa dengan Aturan 100
  • Kemasi pengetahuan dan keahlian dalam format yang mudah dibagikan
  • Buat nilai tersebut mudah dilihat dan dipahami

Contoh:

  • Video Ken Craig tentang cara mengupas jagung viral karena kegunaannya
  • Newsletter MoneyWhys Vanguard memberikan saran keuangan yang mudah dibagikan
  • Daftar artikel paling banyak dikirim NY Times sering berisi topik kesehatan dan pendidikan praktis

6. Cerita: Tanamkan pesan Anda dalam narasi yang menarik

"Informasi menyebar di balik obrolan santai."

Cerita berfungsi sebagai kuda Troya untuk ide. Orang tidak hanya membagikan informasi; mereka bercerita. Dengan menanamkan produk atau ide Anda dalam narasi yang lebih luas, Anda membuatnya lebih mungkin dibagikan dan diingat.

Untuk membuat konten berbasis cerita yang efektif:

  • Kembangkan alur narasi yang menarik
  • Jadikan produk atau ide Anda bagian integral dari cerita
  • Pastikan cerita tidak hanya viral tapi juga bernilai bagi merek Anda

Contoh:

  • Video "Will It Blend?" Blendtec menceritakan kisah pengujian produk ekstrem
  • Video "Evolution" Dove mengkritik standar kecantikan sekaligus mempromosikan merek
  • Kisah Kuda Troya telah menyampaikan pelajaran selama ribuan tahun

7. Konten yang Menular Memerlukan Beberapa Prinsip STEPPS

"Enam prinsip yang sama, atau STEPPS, mendorong sesuatu menjadi viral."

Konten yang benar-benar menular sering memanfaatkan beberapa prinsip STEPPS sekaligus. Meskipun menggunakan satu prinsip saja bisa efektif, menggabungkan beberapa menciptakan efek yang lebih kuat. Kerangka STEPPS (Mata Uang Sosial, Pemicu, Emosi, Publik, Nilai Praktis, Cerita) memberikan daftar periksa untuk membuat konten menular.

Untuk membuat konten menular:

  • Analisis contoh sukses menggunakan kerangka STEPPS
  • Identifikasi prinsip mana yang sudah digunakan dalam strategi Anda
  • Cari peluang untuk menggabungkan prinsip tambahan

Contoh:

  • Video Blendtec menggunakan Mata Uang Sosial, Emosi, dan Cerita
  • ALS Ice Bucket Challenge memakai Mata Uang Sosial, Publik, dan Emosi
  • Video "Evolution" Dove memanfaatkan Emosi, Nilai Praktis, dan Cerita

8. Dari Mulut ke Mulut Lebih Kuat daripada Iklan Tradisional

"Dari mulut ke mulut adalah faktor utama di balik 20 hingga 50 persen keputusan pembelian."

Dari mulut ke mulut lebih efektif daripada iklan tradisional karena dua alasan utama:

  1. Lebih meyakinkan karena berasal dari sumber terpercaya
  2. Lebih tertarget karena orang secara alami membagikan informasi yang relevan

Keunggulan dari mulut ke mulut:

  • Lebih kredibel daripada klaim perusahaan
  • Menjangkau audiens yang tertarik dengan lebih efisien
  • Sering terjadi pada momen pengambilan keputusan yang relevan

Meski perusahaan tetap membutuhkan iklan, memanfaatkan kekuatan dari mulut ke mulut dapat secara signifikan memperkuat pesan dan dampaknya.

9. Jadikan Perilaku Pribadi Menjadi Publik untuk Meningkatkan Adopsi

"Jika sulit melihat apa yang dilakukan orang lain, sulit pula menirunya."

Membuat perilaku pribadi menjadi publik dapat meningkatkan adopsinya melalui pengaruh sosial. Ketika orang tidak bisa melihat apa yang dilakukan orang lain, mereka tidak bisa menirunya. Prinsip ini menjelaskan mengapa beberapa perilaku menyebar dengan cepat sementara yang lain tidak.

Strategi untuk menjadikan perilaku pribadi publik:

  • Ciptakan simbol partisipasi yang terlihat (misalnya kumis Movember)
  • Gunakan teknologi untuk membagikan tindakan pribadi (misalnya Spotify yang membagikan kebiasaan mendengarkan)
  • Koreksi kesalahpahaman tentang perilaku pribadi (misalnya kampanye anti-binge drinking)

Namun, berhati-hatilah saat mempublikasikan perilaku negatif, karena ini kadang bisa menormalkan perilaku tersebut (misalnya iklan anti-narkoba yang secara tidak sengaja menunjukkan penggunaan narkoba sebagai hal umum).

10. Ciptakan Viralitas Bernilai dengan Mengintegrasikan Pesan Anda

"Viralitas paling berharga ketika manfaat merek atau produk menjadi bagian integral dari cerita."

Konten viral yang efektif tidak hanya menyebar; ia juga menguntungkan merek. Banyak kampanye viral gagal meningkatkan penjualan karena kontennya, meski mudah dibagikan, tidak terkait erat dengan produk atau pesan merek.

Untuk menciptakan viralitas bernilai:

  • Jadikan produk atau merek bagian integral dari cerita
  • Pastikan elemen viral langsung berkaitan dengan pesan utama Anda
  • Rancang konten agar orang tidak bisa menceritakannya tanpa menyebut merek Anda

Contoh:

  • Video "Will It Blend?" Blendtec secara langsung menunjukkan manfaat produk
  • Video "Evolution" Dove mengkritik standar kecantikan sekaligus mempromosikan merek
  • Iklan keju Panda menjadikan nama merek pusat humor

Terakhir diperbarui:

FAQ

What's Contagious: Why Things Catch On about?

  • Explores social epidemics: The book examines why certain products, ideas, and behaviors spread like viruses through social networks.
  • Introduces STEPPS framework: Jonah Berger presents six principles—Social Currency, Triggers, Emotion, Public, Practical Value, and Stories—that make content contagious.
  • Real-world examples: The author uses case studies, such as Blendtec's "Will It Blend?" videos, to demonstrate these principles in action.

Why should I read Contagious: Why Things Catch On?

  • Understand virality: Gain insights into why certain ideas and products catch on, valuable for marketers and entrepreneurs.
  • Actionable strategies: Learn practical advice on applying the STEPPS framework to make your ideas or products popular.
  • Engaging storytelling: The book is filled with captivating stories and research findings, making complex concepts accessible.

What are the key takeaways of Contagious: Why Things Catch On?

  • Six principles of contagion: The STEPPS framework guides creating shareable content.
  • Importance of social influence: Word of mouth is a powerful driver of consumer behavior, often more effective than traditional advertising.
  • Emotional connection matters: Content that evokes strong emotions is more likely to be shared and discussed.

What is the STEPPS framework in Contagious: Why Things Catch On?

  • Social Currency: People share things that make them look good or feel special, enhancing social status.
  • Triggers: Associating products with frequent cues keeps them top of mind, leading to more discussions.
  • Emotion: Content that evokes strong feelings, especially positive ones, is more likely to be shared.
  • Public: Making behaviors observable increases the likelihood of imitation and sharing.
  • Practical Value: Useful information is often shared, as people like to help others.
  • Stories: Narratives that incorporate products or ideas can enhance their shareability.

How does Social Currency work in Contagious: Why Things Catch On?

  • Enhances perceived value: Sharing remarkable or exclusive information boosts one's social status among peers.
  • Creates insider feelings: People enjoy feeling like they are part of an exclusive group, encouraging them to share unique experiences.
  • Example from the book: The $100 cheesesteak at Barclay Prime became a conversation piece, enhancing social currency.

What role do Triggers play in making ideas contagious in Contagious: Why Things Catch On?

  • Stimuli for recall: Triggers are cues that remind people of a product or idea, increasing its accessibility.
  • Example from the book: The song "Friday" by Rebecca Black gained popularity due to frequent triggers by the day of the week.
  • Habit formation: Associating products with common activities can create lasting habits and discussions.

How does Emotion influence sharing according to Contagious: Why Things Catch On?

  • Emotional engagement: Content that evokes strong emotions, particularly awe or excitement, is more likely to be shared.
  • Physiological arousal: High-arousal emotions drive people to take action, including sharing information.
  • Negative emotions: While sadness decreases sharing, emotions like anger can increase it, as seen in Dave Carroll's viral song.

What is the significance of Public visibility in Contagious: Why Things Catch On?

  • Imitation drives behavior: When people see others using a product, they are more likely to imitate it.
  • Example from the book: The decision to flip the Apple logo on laptops ensured it was visible to others, enhancing brand visibility.
  • Social proof: Observing others can motivate individuals to try new products or behaviors.

How can Practical Value enhance the shareability of content in Contagious: Why Things Catch On?

  • Useful information: People are more likely to share content that provides practical benefits or solutions.
  • Example from the book: Articles offering tips or advice, like saving money, are often shared because they help others.
  • Highlighting value: Making the practical benefits of a product clear can encourage sharing among consumers.

How do Stories function as vessels in Contagious: Why Things Catch On?

  • Definition of Stories: Stories carry information and ideas, making them more engaging and memorable.
  • Embedding messages: A well-crafted story can embed a product within a narrative, allowing it to be shared naturally.
  • Examples of effective storytelling: Berger discusses Dove’s “Evolution” campaign, which used storytelling to address beauty standards.

What are some effective strategies for making ideas contagious according to Contagious: Why Things Catch On?

  • Leverage the STEPPS framework: Incorporate Social Currency, Triggers, Emotion, Public visibility, Practical Value, and Stories into marketing strategies.
  • Create remarkable content: Focus on making products or ideas that stand out and are worth talking about.
  • Encourage sharing through visibility: Make behaviors and products observable, creating opportunities for social proof and imitation.

What are the best quotes from Contagious: Why Things Catch On and what do they mean?

  • “When we care, we share.” Emphasizes the importance of emotional engagement in driving word of mouth.
  • “Top of mind means tip of tongue.” Highlights how frequent triggers can keep products accessible, leading to more discussions.
  • “Remarkable things are worthy of remark.” Underscores that standout products or ideas are more likely to be shared.

Ulasan

3.98 dari 5
Rata-rata dari 31k+ penilaian dari Goodreads dan Amazon.

Contagious: Why Things Catch On membahas mengapa ide dan produk tertentu bisa menjadi populer. Para pengulas menilai buku ini informatif sekaligus menghibur, memuji gaya penulisan Berger yang mudah dipahami serta penggunaan contoh-contoh nyata dari kehidupan sehari-hari. Banyak yang menghargai wawasan praktis tentang pemasaran yang disajikan, meskipun ada sebagian yang merasa isinya terlalu dasar atau berulang-ulang. Kerangka kerja STEPPS (Social Currency, Triggers, Emotion, Public, Practical Value, Stories) menjadi sorotan sebagai alat yang berguna. Meski ada kritik yang menilai buku ini kurang mendalam, sebagian besar pembaca menemukan nilai dari analisisnya mengenai tren viral dan pengaruh sosial.

Your rating:
4.45
150 penilaian

Tentang Penulis

Jonah Berger adalah seorang profesor pemasaran di Wharton School, Universitas Pennsylvania, sekaligus penulis buku terlaris. Selama lebih dari 15 tahun, ia meneliti pengaruh sosial dan alasan mengapa produk serta ide bisa menjadi populer. Berger telah menerbitkan banyak artikel di jurnal akademik dan memberikan konsultasi kepada perusahaan Fortune 500. Karyanya sering mendapat perhatian dari media besar seperti New York Times dan Harvard Business Review. Keahliannya dalam pemasaran viral dan perilaku konsumen menjadikannya sosok yang sangat dihormati di bidang ini. Buku-bukunya, termasuk Contagious dan Invisible Influence, mengupas kekuatan tersembunyi yang membentuk perilaku manusia dan proses pengambilan keputusan.

0:00
-0:00
1x
Dan
Andrew
Michelle
Lauren
Select Speed
1.0×
+
200 words per minute
Home
Library
Get App
Create a free account to unlock:
Requests: Request new book summaries
Bookmarks: Save your favorite books
History: Revisit books later
Recommendations: Personalized for you
Ratings: Rate books & see your ratings
100,000+ readers
Try Full Access for 7 Days
Listen, bookmark, and more
Compare Features Free Pro
📖 Read Summaries
All summaries are free to read in 40 languages
🎧 Listen to Summaries
Listen to unlimited summaries in 40 languages
❤️ Unlimited Bookmarks
Free users are limited to 10
📜 Unlimited History
Free users are limited to 10
Risk-Free Timeline
Today: Get Instant Access
Listen to full summaries of 73,530 books. That's 12,000+ hours of audio!
Day 4: Trial Reminder
We'll send you a notification that your trial is ending soon.
Day 7: Your subscription begins
You'll be charged on May 10,
cancel anytime before.
Consume 2.8x More Books
2.8x more books Listening Reading
Our users love us
100,000+ readers
"...I can 10x the number of books I can read..."
"...exceptionally accurate, engaging, and beautifully presented..."
"...better than any amazon review when I'm making a book-buying decision..."
Save 62%
Yearly
$119.88 $44.99/year
$3.75/mo
Monthly
$9.99/mo
Try Free & Unlock
7 days free, then $44.99/year. Cancel anytime.
Scanner
Find a barcode to scan

Settings
General
Widget
Loading...
Black Friday Sale 🎉
$20 off Lifetime Access
$79.99 $59.99
Upgrade Now →