Searching...
Bahasa Indonesia
EnglishEnglish
EspañolSpanish
简体中文Chinese
FrançaisFrench
DeutschGerman
日本語Japanese
PortuguêsPortuguese
ItalianoItalian
한국어Korean
РусскийRussian
NederlandsDutch
العربيةArabic
PolskiPolish
हिन्दीHindi
Tiếng ViệtVietnamese
SvenskaSwedish
ΕλληνικάGreek
TürkçeTurkish
ไทยThai
ČeštinaCzech
RomânăRomanian
MagyarHungarian
УкраїнськаUkrainian
Bahasa IndonesiaIndonesian
DanskDanish
SuomiFinnish
БългарскиBulgarian
עבריתHebrew
NorskNorwegian
HrvatskiCroatian
CatalàCatalan
SlovenčinaSlovak
LietuviųLithuanian
SlovenščinaSlovenian
СрпскиSerbian
EestiEstonian
LatviešuLatvian
فارسیPersian
മലയാളംMalayalam
தமிழ்Tamil
اردوUrdu
Emotional Intelligence

Emotional Intelligence

Why It Can Matter More Than IQ
oleh Daniel Goleman 1995 352 halaman
4.05
130.1K penilaian
Dengarkan
Try Full Access for 7 Days
Unlock listening & more!
Continue

Poin Penting

1. Kecerdasan Emosional: Dasar Kesuksesan Pribadi dan Profesional

"Dalam arti yang sangat nyata, kita memiliki dua pikiran, satu yang berpikir dan satu yang merasakan."

Sifat ganda kecerdasan. Kecerdasan emosional (KE) melengkapi kecerdasan kognitif tradisional (IQ) dan seringkali lebih penting untuk meraih kesuksesan dalam hidup dan pekerjaan. KE mencakup kemampuan mengenali, memahami, dan mengelola emosi diri sendiri serta emosi orang lain. Keterampilan ini memungkinkan seseorang menavigasi kompleksitas sosial, membuat keputusan tepat di bawah tekanan, dan membangun hubungan bermakna.

Dampak pada kesuksesan. Penelitian menunjukkan bahwa KE lebih kuat memprediksi kesuksesan dibanding IQ dalam banyak aspek kehidupan, termasuk kemajuan karier, efektivitas kepemimpinan, dan hubungan pribadi. Orang dengan KE tinggi cenderung:

  • Berkinerja lebih baik dalam pekerjaan yang membutuhkan interaksi interpersonal kompleks
  • Menunjukkan keterampilan kepemimpinan unggul
  • Mengelola stres dengan lebih efektif
  • Memelihara hubungan yang lebih sehat
  • Lebih mudah beradaptasi dengan perubahan

2. Kesadaran Diri: Pondasi Kecerdasan Emosional

"Jika kemampuan emosionalmu tidak terkontrol, jika kamu tidak memiliki kesadaran diri, jika kamu tidak mampu mengelola emosi yang mengganggu, jika kamu tidak bisa berempati dan menjalin hubungan efektif, maka secerdas apapun kamu, kamu tidak akan sampai jauh."

Memahami diri sendiri. Kesadaran diri adalah dasar dari kecerdasan emosional. Ini melibatkan pengenalan emosi, kekuatan, kelemahan, nilai, dan motivasi diri sendiri. Kemampuan introspektif ini memungkinkan seseorang memahami bagaimana emosi memengaruhi pikiran dan perilaku, serta dampaknya pada orang lain.

Mengembangkan kesadaran diri. Meningkatkan kesadaran diri membutuhkan usaha dan refleksi yang konsisten. Strategi praktis meliputi:

  • Refleksi diri dan menulis jurnal secara rutin
  • Mencari umpan balik dari teman, kolega, atau mentor terpercaya
  • Melatih meditasi kesadaran (mindfulness)
  • Mengidentifikasi pemicu dan pola emosional
  • Menilai nilai dan tujuan pribadi secara berkala

3. Pengaturan Diri: Menguasai Emosi untuk Hasil yang Lebih Baik

"Siapa pun bisa marah—itu mudah. Tapi marah pada orang yang tepat, dengan tingkat yang tepat, pada waktu yang tepat, untuk tujuan yang tepat, dan dengan cara yang tepat—itu tidak mudah."

Kontrol emosional. Pengaturan diri berarti mengelola kondisi batin, dorongan, dan sumber daya pribadi. Bukan menekan emosi, melainkan memilih cara mengekspresikannya secara tepat. Keterampilan ini membantu seseorang tetap tenang saat tekanan, beradaptasi dengan situasi berubah, dan menjaga integritas.

Strategi pengaturan diri. Meningkatkan kontrol emosional dapat dilakukan dengan:

  • Berlatih berhenti sejenak dan merespons, bukan bereaksi spontan
  • Menggunakan teknik manajemen stres seperti pernapasan dalam atau relaksasi otot progresif
  • Mengubah sudut pandang situasi negatif untuk menemukan sisi positif
  • Menetapkan batasan pribadi yang jelas
  • Mengembangkan pola pikir bertumbuh untuk melihat tantangan sebagai peluang

4. Motivasi: Menggerakkan Diri untuk Meraih Prestasi

"Optimisme adalah salah satu bentuk kecerdasan emosional yang dapat memicu kesuksesan."

Dorongan internal. Motivasi dalam konteks kecerdasan emosional adalah dorongan dari dalam untuk mengejar tujuan dengan energi dan ketekunan. Ini melibatkan rasa tujuan yang kuat, inisiatif, dan tetap optimis menghadapi kegagalan. Komponen KE ini penting untuk kesuksesan jangka panjang dan ketahanan.

Mengembangkan motivasi. Untuk meningkatkan motivasi:

  • Tetapkan tujuan yang jelas, menantang, namun dapat dicapai
  • Pecah tujuan besar menjadi tugas-tugas kecil yang mudah dikelola
  • Rayakan kemenangan kecil sepanjang perjalanan
  • Kelilingi diri dengan orang-orang positif dan mendukung
  • Ingatkan diri secara rutin akan nilai inti dan visi jangka panjang
  • Latih dialog internal positif dan teknik visualisasi

5. Empati: Memahami dan Terhubung dengan Orang Lain

"Empati adalah keterampilan dasar untuk semua kompetensi sosial yang penting dalam pekerjaan."

Resonansi emosional. Empati adalah kemampuan memahami dan merasakan perasaan orang lain. Ini melibatkan kepekaan terhadap berbagai sinyal emosional, mendengarkan dengan baik, dan mampu berhubungan dengan orang dari latar belakang beragam. Empati memperdalam hubungan, memperbaiki komunikasi, dan meningkatkan kolaborasi.

Mengembangkan empati. Untuk menumbuhkan empati:

  • Latih mendengarkan aktif tanpa menyela atau menghakimi
  • Perhatikan isyarat non-verbal dan bahasa tubuh
  • Bayangkan diri dalam situasi orang lain
  • Membaca fiksi untuk mengeksplorasi perspektif beragam
  • Terlibat dalam kerja sukarela atau pelayanan masyarakat
  • Cari pengalaman dengan orang dari budaya dan latar belakang berbeda

6. Keterampilan Sosial: Membangun Hubungan Kuat dan Mempengaruhi Orang Lain

"Pemimpin paling efektif serupa dalam satu hal penting: mereka semua memiliki tingkat kecerdasan emosional yang tinggi."

Efektivitas interpersonal. Keterampilan sosial mencakup berbagai kemampuan yang memungkinkan seseorang berinteraksi efektif dengan orang lain. Ini meliputi komunikasi, resolusi konflik, kepemimpinan, dan kemampuan membangun serta memelihara hubungan. Keterampilan sosial yang kuat penting untuk jaringan, kerja tim, dan memengaruhi orang lain.

Meningkatkan keterampilan sosial. Untuk memperbaiki area ini:

  • Latih komunikasi yang jelas dan tegas
  • Kembangkan kemampuan mendengarkan aktif
  • Pelajari cara memberi dan menerima umpan balik konstruktif
  • Latih teknik penyelesaian konflik
  • Tingkatkan kemampuan berbicara di depan umum
  • Bangun jaringan dan hubungan secara sengaja
  • Pelajari dan praktikkan keterampilan negosiasi

7. Kecerdasan Emosional dalam Kepemimpinan: Menginspirasi dan Membimbing Tim

"Tugas utama pemimpin adalah menumbuhkan perasaan baik pada mereka yang dipimpinnya."

Kepemimpinan yang cerdas secara emosional. Pemimpin dengan KE tinggi menciptakan lingkungan kerja positif, menginspirasi dan memotivasi tim, serta mengelola dinamika interpersonal yang kompleks dengan efektif. Mereka mahir mengenali dan memenuhi kebutuhan emosional anggota tim, membangun kepercayaan, dan mendorong kolaborasi.

Praktik kepemimpinan utama. Pemimpin yang cerdas secara emosional:

  • Memimpin dengan contoh, menunjukkan kesadaran diri dan pengaturan diri
  • Menciptakan iklim emosional positif di tempat kerja
  • Memberikan umpan balik dan pengakuan yang membangun
  • Mendorong komunikasi terbuka dan rasa aman psikologis
  • Menyesuaikan gaya kepemimpinan dengan situasi dan individu
  • Mengelola konflik secara proaktif dan adil
  • Menginspirasi dan memberdayakan anggota tim mencapai potensi penuh

8. Ilmu Saraf Emosi: Memahami Keterkaitan Otak dan Emosi

"Otak emosional merespons suatu kejadian lebih cepat daripada otak berpikir."

Interaksi otak dan emosi. Memahami ilmu saraf di balik emosi memberikan wawasan tentang bagaimana kecerdasan emosional bekerja secara biologis. Interaksi antara amigdala (pusat emosi) dan korteks prefrontal (pusat berpikir rasional) memengaruhi respons emosional dan proses pengambilan keputusan kita.

Implikasi praktis. Pengetahuan ilmu saraf dapat membantu pengembangan KE:

  • Sadari dominasi respons emosional
  • Latih teknik untuk melibatkan korteks prefrontal dalam situasi emosional
  • Pahami peran neuroplastisitas dalam membentuk kebiasaan emosional baru
  • Gunakan praktik mindfulness untuk memperkuat jalur saraf pengaturan emosi
  • Sadari dampak stres pada fungsi kognitif dan emosional
  • Manfaatkan sistem penghargaan otak untuk memperkuat perilaku emosional positif

9. Mengembangkan Kecerdasan Emosional: Strategi Praktis untuk Pertumbuhan

"Kecerdasan emosional tidak tetap secara genetik, juga tidak hanya berkembang di masa kanak-kanak. Berbeda dengan IQ yang sedikit berubah setelah masa remaja, kecerdasan emosional tampaknya banyak dipelajari dan terus berkembang seiring hidup dan pengalaman."

Pembelajaran seumur hidup. Kecerdasan emosional dapat dikembangkan dan ditingkatkan sepanjang hidup. Proses ini membutuhkan refleksi diri, latihan, dan komitmen pada pertumbuhan pribadi. Meski ada yang secara alami lebih tinggi KE-nya, siapa pun bisa meningkatkan keterampilan emosional dengan usaha sungguh-sungguh.

Strategi pengembangan. Untuk memperbaiki kecerdasan emosional:

  • Lakukan refleksi diri dan menulis jurnal secara rutin
  • Cari dan tindaklanjuti umpan balik dari orang lain
  • Latih mindfulness dan meditasi
  • Kembangkan pola pikir bertumbuh
  • Bacalah banyak literatur yang mengeksplorasi emosi dan hubungan manusia
  • Ikuti pelatihan atau kursus kecerdasan emosional
  • Bekerja dengan pelatih atau mentor
  • Latih empati dalam interaksi sehari-hari
  • Terus tantang diri keluar dari zona nyaman

10. Kecerdasan Emosional dalam Pendidikan: Menumbuhkan Pembelajaran Emosional di Sekolah

"Dalam arti tertentu, kecerdasan emosional adalah penggunaan emosi untuk membuat keputusan yang lebih baik."

Integrasi KE dalam kurikulum. Memasukkan kecerdasan emosional ke dalam sistem pendidikan dapat berdampak besar pada prestasi akademik, hubungan sosial, dan kesuksesan masa depan siswa. Sekolah yang mengutamakan pembelajaran sosial-emosional (SEL) bersama mata pelajaran akademik membantu siswa mengembangkan keterampilan hidup penting.

Strategi pelaksanaan. Untuk menumbuhkan KE di pendidikan:

  • Integrasikan program SEL ke dalam kurikulum di semua jenjang
  • Latih guru tentang konsep dan teknik kecerdasan emosional
  • Ciptakan iklim emosional positif di kelas dan sekolah
  • Ajarkan keterampilan resolusi konflik dan komunikasi
  • Dorong refleksi diri dan penetapan tujuan siswa
  • Gunakan teknik pembelajaran kolaboratif untuk mengembangkan keterampilan sosial
  • Terapkan praktik mindfulness dalam rutinitas harian
  • Berikan kesempatan bagi siswa berlatih empati dan melihat dari sudut pandang lain

11. Dampak Kecerdasan Emosional pada Kesehatan dan Kesejahteraan

"Emosi pada dasarnya adalah dorongan untuk bertindak, rencana instan menghadapi kehidupan yang ditanamkan oleh evolusi dalam diri kita."

Kesehatan holistik. Kecerdasan emosional berperan penting dalam kesehatan fisik dan mental. Orang dengan KE tinggi cenderung mengelola stres lebih baik, menjaga hubungan yang sehat, dan membuat pilihan gaya hidup yang lebih baik. Hal ini berujung pada kesejahteraan menyeluruh dan umur panjang.

Manfaat kesehatan. Dampak KE pada kesehatan meliputi:

  • Pengurangan stres dan manajemen stres yang lebih baik
  • Kesehatan kardiovaskular yang meningkat
  • Fungsi sistem kekebalan tubuh yang lebih kuat
  • Hasil kesehatan mental yang lebih baik, termasuk penurunan depresi dan kecemasan
  • Kebiasaan makan dan olahraga yang lebih sehat
  • Hubungan pribadi yang lebih memuaskan
  • Ketahanan lebih besar menghadapi tantangan hidup
  • Kualitas tidur yang lebih baik
  • Risiko penyalahgunaan zat yang berkurang

12. Kecerdasan Emosional di Era Digital: Menavigasi Teknologi dan Hubungan

"Jangkauan apa yang kita pikirkan dan lakukan dibatasi oleh apa yang tidak kita sadari. Dan karena kita tidak menyadari bahwa kita tidak menyadari, sedikit yang bisa kita ubah sampai kita menyadari bagaimana ketidaksadaran itu membentuk pikiran dan tindakan kita."

KE digital. Seiring teknologi semakin menyatu dalam kehidupan, kecerdasan emosional mendapat dimensi baru. Era digital menghadirkan tantangan unik dalam komunikasi interpersonal, empati, dan pengaturan diri. Mengembangkan "kecerdasan emosional digital" penting untuk menavigasi interaksi daring dan menjaga hubungan sehat di dunia yang didorong teknologi.

Menyesuaikan KE dengan konteks digital. Untuk meningkatkan kecerdasan emosional di era digital:

  • Gunakan teknologi dan media sosial secara sadar
  • Sadari bagaimana interaksi digital memengaruhi emosi
  • Pelajari cara menginterpretasi dan menyampaikan emosi secara efektif dalam komunikasi teks
  • Tetapkan batasan sehat dalam penggunaan teknologi
  • Prioritaskan interaksi tatap muka selain komunikasi digital
  • Kembangkan empati dalam interaksi online
  • Kelola stres digital dan kelebihan informasi
  • Gunakan teknologi untuk memperkuat, bukan menggantikan, koneksi emosional
  • Sadari dampak media sosial pada harga diri dan kesejahteraan

Terakhir diperbarui:

Want to read the full book?

FAQ

What's Emotional Intelligence: Why It Can Matter More Than IQ about?

  • Focus on Emotional Intelligence: The book explores emotional intelligence (EI) and its significance in personal and professional success, arguing it can be more crucial than traditional IQ.
  • Scientific Basis: Daniel Goleman uses research from psychology and neuroscience to explain how emotions influence thoughts and behaviors, affecting decision-making and interpersonal skills.
  • Practical Applications: It provides insights into developing and applying emotional intelligence in various contexts, such as education, workplace dynamics, and mental health.

Why should I read Emotional Intelligence: Why It Can Matter More Than IQ?

  • Understanding Human Behavior: The book offers a deeper understanding of how emotions shape interactions and decisions, emphasizing the importance of emotional skills in personal and professional contexts.
  • Improving Relationships: By learning about EI, readers can enhance empathy, communication, and conflict resolution skills, leading to healthier relationships.
  • Personal Growth: It provides tools and strategies for developing emotional intelligence, leading to greater self-awareness, emotional regulation, and overall well-being.

What are the key takeaways of Emotional Intelligence: Why It Can Matter More Than IQ?

  • Four Domains of EI: Goleman identifies self-awareness, self-management, social awareness, and relationship management as key domains of emotional intelligence.
  • Importance of Empathy: Empathy is crucial for understanding and responding to others' emotions, essential for building strong relationships and fostering cooperation.
  • Emotional Hijacking: The book discusses how intense emotions can overwhelm rational thought, emphasizing the need for managing reactions to make thoughtful decisions.

What is emotional intelligence (EI) as defined by Daniel Goleman?

  • Definition of EI: Emotional intelligence is the ability to recognize, understand, and manage our own emotions while also recognizing, understanding, and influencing others' emotions.
  • Components of EI: Goleman outlines five components: self-awareness, self-regulation, motivation, empathy, and social skills, each contributing to effective emotional functioning.
  • Learnable Skills: Emotional intelligence is not fixed; it can be developed through practice and education, encouraging readers to enhance their emotional skills actively.

How does Daniel Goleman explain the relationship between IQ and EI?

  • IQ vs. EI: Goleman argues that while IQ is important for academic success, EI plays a more significant role in navigating social complexities and achieving personal goals.
  • Success Factors: Emotional intelligence can account for up to 80% of success in various life domains, highlighting the need to prioritize emotional skills alongside cognitive abilities.
  • Complementary Skills: IQ and EI are not mutually exclusive; they complement each other, with strong emotional intelligence compensating for lower IQ and vice versa.

What are the practical applications of emotional intelligence discussed by Daniel Goleman?

  • In the Workplace: Emotional intelligence enhances leadership, teamwork, and employee satisfaction, with organizations seeing improved productivity and reduced turnover.
  • In Education: Integrating emotional intelligence training into school curricula can lead to better academic performance and healthier social interactions.
  • In Personal Life: Applying emotional intelligence skills in daily life can improve relationships and personal well-being, with techniques for self-regulation and empathy leading to more fulfilling interactions.

How can one develop emotional intelligence according to Daniel Goleman?

  • Self-Awareness Practices: Engage in mindfulness and reflective practices to enhance self-awareness, such as journaling or seeking feedback from others.
  • Emotional Regulation Techniques: Use strategies like deep breathing, cognitive reframing, and taking breaks during stressful situations to manage emotions effectively.
  • Empathy Development: Actively listen to others and try to understand their perspectives, with activities like volunteer work enhancing empathy.

What role does emotional intelligence play in leadership according to Daniel Goleman?

  • Effective Leadership: Emotional intelligence is critical for inspiring and motivating teams, fostering a positive work environment.
  • Decision-Making: Emotionally intelligent leaders balance rational analysis with emotional awareness, considering the emotional impact on their team.
  • Conflict Management: Leaders with strong EI can mediate disputes and maintain team cohesion, essential for organizational success.

What are the psychological impacts of emotional illiteracy as discussed in Emotional Intelligence?

  • Mental Health Issues: Emotional illiteracy can lead to higher rates of anxiety, depression, and other mental health disorders.
  • Social Isolation: Individuals lacking emotional skills may struggle to form meaningful connections, leading to loneliness and isolation.
  • Poor Decision-Making: Without the ability to manage emotions, individuals may act impulsively or irrationally, impairing judgment and decision-making abilities.

How does Daniel Goleman connect emotional intelligence to health?

  • Stress and Health: Emotional health is linked to physical health, with chronic stress leading to various health issues.
  • Psychosomatic Illnesses: Unresolved emotional issues can manifest as physical ailments, with emotional management improving overall health.
  • Preventive Measures: Developing emotional intelligence can lead to healthier coping mechanisms for stress and anxiety, resulting in better health outcomes.

What are the social implications of emotional intelligence as discussed by Daniel Goleman?

  • Reducing Violence: Teaching emotional intelligence in schools can reduce violence and bullying by fostering empathy and conflict resolution skills.
  • Community Building: Emotional intelligence enhances community relationships, leading to stronger social bonds through better communication and understanding.
  • Cultural Sensitivity: It promotes understanding and cooperation in diverse societies, helping navigate cultural differences effectively.

What are the best quotes from Emotional Intelligence: Why It Can Matter More Than IQ and what do they mean?

  • “It is with the heart that one sees rightly; what is essential is invisible to the eye.”: Emphasizes emotional insight over rationality, crucial for understanding human experiences.
  • “Anyone can become angry—that is easy. But to be angry with the right person, to the right degree, at the right time, for the right purpose, and in the right way—that is not easy.”: Highlights the complexity of managing emotions effectively, underscoring the need for emotional intelligence.
  • “The emotional brain is the source of our feelings, and it is the source of our actions.”: Reflects the central theme that emotions significantly influence behavior, reminding of the power emotions hold over decision-making processes.

Ulasan

4.05 dari 5
Rata-rata dari 130.1K penilaian dari Goodreads dan Amazon.

Kecerdasan Emosional membahas betapa pentingnya EQ dibandingkan IQ untuk meraih kesuksesan dalam kehidupan. Goleman berpendapat bahwa memahami dan mengelola emosi merupakan hal yang krusial dalam menjalin hubungan pribadi maupun profesional. Sebagian pembaca menganggap buku ini penuh wawasan dan praktis, namun tak sedikit pula yang mengkritik pandangan yang terkesan kuno serta kurangnya saran yang dapat langsung diterapkan. Banyak pembaca menghargai pendekatan ilmiah Goleman beserta contoh-contoh nyata yang disajikan. Dampak buku ini terhadap dunia pendidikan, bisnis, dan pengembangan diri diakui secara luas, meskipun ada yang merasa isi buku ini berulang-ulang dan terlalu padat di beberapa bagian.

Your rating:
4.47
329 penilaian

Tentang Penulis

Daniel Goleman adalah seorang psikolog dan penulis yang paling dikenal melalui karyanya tentang kecerdasan emosional. Bukunya yang berjudul "Emotional Intelligence" berhasil menjadi bestseller dan telah diterjemahkan ke dalam 40 bahasa. Gagasan-gagasan Goleman memberikan pengaruh besar dalam bidang pendidikan, bisnis, dan pengembangan diri. The Wall Street Journal menempatkannya sebagai salah satu dari 10 pemikir bisnis paling berpengaruh. Karya-karya terbarunya lebih menitikberatkan pada perhatian dan kepemimpinan, dengan argumen bahwa kesuksesan memerlukan fokus tiga arah, yaitu pengelolaan diri secara internal, hubungan dengan orang lain, serta pemahaman terhadap kekuatan eksternal yang membentuk organisasi dan masyarakat. Goleman terus menulis dan berbicara mengenai kecerdasan emosional serta penerapannya di berbagai bidang.

Listen
Now playing
Emotional Intelligence
0:00
-0:00
Now playing
Emotional Intelligence
0:00
-0:00
1x
Voice
Speed
Dan
Andrew
Michelle
Lauren
1.0×
+
200 words per minute
Queue
Home
Swipe
Library
Get App
Create a free account to unlock:
Recommendations: Personalized for you
Requests: Request new book summaries
Bookmarks: Save your favorite books
History: Revisit books later
Ratings: Rate books & see your ratings
200,000+ readers
Try Full Access for 7 Days
Listen, bookmark, and more
Compare Features Free Pro
📖 Read Summaries
All summaries are free to read in 40 languages
🎧 Listen to Summaries
Listen to unlimited summaries in 40 languages
❤️ Unlimited Bookmarks
Free users are limited to 4
📜 Unlimited History
Free users are limited to 4
📥 Unlimited Downloads
Free users are limited to 1
Risk-Free Timeline
Today: Get Instant Access
Listen to full summaries of 73,530 books. That's 12,000+ hours of audio!
Day 4: Trial Reminder
We'll send you a notification that your trial is ending soon.
Day 7: Your subscription begins
You'll be charged on Aug 1,
cancel anytime before.
Consume 2.8x More Books
2.8x more books Listening Reading
Our users love us
200,000+ readers
"...I can 10x the number of books I can read..."
"...exceptionally accurate, engaging, and beautifully presented..."
"...better than any amazon review when I'm making a book-buying decision..."
Save 62%
Yearly
$119.88 $44.99/year
$3.75/mo
Monthly
$9.99/mo
Start a 7-Day Free Trial
7 days free, then $44.99/year. Cancel anytime.
Scanner
Find a barcode to scan

Settings
General
Widget
Loading...