Facebook Pixel
Searching...
Bahasa Indonesia
EnglishEnglish
EspañolSpanish
简体中文Chinese
FrançaisFrench
DeutschGerman
日本語Japanese
PortuguêsPortuguese
ItalianoItalian
한국어Korean
РусскийRussian
NederlandsDutch
العربيةArabic
PolskiPolish
हिन्दीHindi
Tiếng ViệtVietnamese
SvenskaSwedish
ΕλληνικάGreek
TürkçeTurkish
ไทยThai
ČeštinaCzech
RomânăRomanian
MagyarHungarian
УкраїнськаUkrainian
Bahasa IndonesiaIndonesian
DanskDanish
SuomiFinnish
БългарскиBulgarian
עבריתHebrew
NorskNorwegian
HrvatskiCroatian
CatalàCatalan
SlovenčinaSlovak
LietuviųLithuanian
SlovenščinaSlovenian
СрпскиSerbian
EestiEstonian
LatviešuLatvian
فارسیPersian
മലയാളംMalayalam
தமிழ்Tamil
اردوUrdu
Think Faster, Talk Smarter

Think Faster, Talk Smarter

How to Speak Successfully When You're Put on the Spot
oleh Matt Abrahams 2023 254 halaman
3.73
2k+ penilaian
Dengarkan
Listen to Summary

Poin Penting

1. Atasi kecemasan berbicara dengan mengubah cara pandang dan mengelola gejala fisik

"Dengan sedikit usaha, kita dapat mengelola kecemasan berbicara spontan kita sehingga tidak mengendalikan kita."

Kecemasan itu normal. Kecemasan saat berbicara di depan umum sangat umum, mempengaruhi sebagian besar orang hingga tingkat tertentu. Kuncinya adalah belajar mengelolanya daripada menghilangkannya sepenuhnya.

Ubah kecemasan menjadi semangat. Penelitian menunjukkan bahwa memberi tahu diri sendiri "Saya bersemangat" sebelum berbicara dapat meningkatkan kinerja. Kecemasan dan semangat menghasilkan gejala fisik yang mirip, sehingga mengubah cara pandang terhadap emosi ini dapat mengubah pola pikir Anda.

Gunakan teknik fisik:

  • Tarik napas dalam-dalam dan perlahan untuk menenangkan sistem saraf Anda
  • Pegang sesuatu yang dingin untuk mengurangi keringat dan kemerahan
  • Adopsi postur yang terbuka untuk memproyeksikan kepercayaan diri
  • Bicara lebih lambat dan berhenti sejenak untuk mengatur kecepatan Anda

2. Terima ketidaksempurnaan dan spontanitas dalam komunikasi

"Ketika Anda berusaha untuk menjadi orisinal, Anda terdengar seperti semua orang yang berusaha menjadi orisinal. Namun ketika Anda menjadi diri sendiri, itulah yang autentik."

Perfeksionisme menghambat spontanitas. Berusaha untuk mendapatkan segalanya "benar" justru meningkatkan kecemasan dan menghambat ekspresi alami. Beri diri Anda izin untuk tidak sempurna dan mengambil risiko dalam percakapan.

"Berani untuk biasa." Jangan tekan diri Anda untuk menjadi cerdas atau menarik. Komunikasi yang sederhana dan langsung sering kali paling efektif. Percayalah bahwa diri Anda yang autentik sudah cukup menarik.

Anggap "pengambilan yang terlewat," bukan kesalahan. Lihat kesalahan sebagai peluang belajar daripada kegagalan. Setiap interaksi adalah kesempatan untuk bereksperimen dan meningkatkan keterampilan komunikasi spontan Anda.

3. Adopsi pola pikir pertumbuhan dan lihat berbicara sebagai kesempatan

"Dengan mengubah pola pikir kita, kita dapat melatih diri untuk menyambut interaksi spontan bukan sebagai ancaman, tetapi sebagai peluang untuk belajar, berkolaborasi, dan tumbuh."

Ubah tantangan menjadi peluang. Situasi berbicara spontan bukanlah ancaman, melainkan kesempatan untuk belajar, terhubung, dan memberikan dampak positif. Perubahan pola pikir ini mengurangi kecemasan dan meningkatkan keterlibatan.

Adopsi pola pikir pertumbuhan. Percayalah bahwa keterampilan komunikasi Anda dapat meningkat dengan latihan. Anggap umpan balik dan kesalahan sebagai hal yang berharga untuk perkembangan Anda.

Fokus pada audiens Anda. Alihkan perhatian dari diri sendiri dan fokus pada bagaimana Anda dapat melayani pendengar Anda dengan sebaik-baiknya. Ini mengurangi rasa canggung dan meningkatkan kemampuan Anda untuk terhubung.

4. Dengarkan secara aktif dan ciptakan ruang untuk refleksi

"Untuk benar-benar terhubung dengan audiens kita, kita telah menetapkan pentingnya melawan gangguan dan mengarahkan diri kita kepada mereka."

Latih mendengarkan aktif. Berikan perhatian penuh kepada orang lain, hindari gangguan. Perhatikan isyarat non-verbal dan subteks emosional. Refleksikan kembali apa yang Anda dengar untuk memastikan pemahaman.

Ciptakan ruang untuk refleksi:

  • Perlambat dan berhenti sejenak di antara pemikiran
  • Ajukan pertanyaan klarifikasi
  • Parafrase untuk memeriksa pemahaman
  • Komentari tentang apa yang belum diungkapkan

Seimbangkan mendengarkan eksternal dan internal. Perhatikan baik pembicara maupun reaksi dan wawasan internal Anda sendiri. Kesadaran ganda ini meningkatkan kemampuan Anda untuk merespons dengan bijaksana.

5. Strukturkan pernyataan spontan untuk kejelasan dan dampak

"Struktur tidak menghalangi komunikasi spontan—justru memfasilitasinya."

Gunakan kerangka sederhana. Memiliki struktur yang siap pakai memungkinkan Anda mengorganisir pemikiran dengan cepat saat itu juga. Beberapa opsi yang fleksibel meliputi:

  • Apa-Maka Apa-Sekarang Apa
  • Masalah-Solusi-Manfaat
  • Masa Lalu-Sekarang-Masa Depan
  • Perbandingan-Kontras-Kesimpulan

Mulailah dengan peta jalan. Gariskan poin-poin utama Anda secara singkat di awal. Ini mengarahkan audiens Anda dan membantu Anda tetap pada jalur.

Buat transisi yang jelas. Hubungkan ide-ide secara eksplisit, membantu audiens mengikuti logika Anda. Gunakan frasa transisi dan ringkasan poin-poin kunci.

6. Fokuskan pesan Anda untuk relevansi dan aksesibilitas maksimum

"1.000 lagu di saku Anda."

Jelas tentang tujuan Anda. Tegaskan dengan tepat apa yang ingin Anda sampaikan kepada audiens, apa yang ingin mereka ketahui, rasakan, dan lakukan sebagai hasil dari komunikasi Anda.

Buat relevan. Kerangka pesan Anda dalam istilah yang sesuai dengan minat, kebutuhan, dan motivasi audiens Anda. Jawab pertanyaan "Mengapa saya harus peduli?"

Tingkatkan aksesibilitas:

  • Minimalkan jargon dan jelaskan istilah teknis yang diperlukan
  • Gunakan contoh konkret dan analogi
  • Pecah ide kompleks menjadi bagian yang lebih kecil
  • Utamakan informasi yang paling penting (BLUF: Bottom Line Up Front)

Bersikap ringkas. Edit dengan ketat, hanya menyimpan yang esensial untuk pesan Anda. Manfaatkan konteks untuk menyampaikan makna dengan lebih sedikit kata.

7. Kuasai obrolan ringan dengan menjadikannya tentang orang lain

"Perintah Pertama Obrolan Ringan adalah... Jadikan Ini tentang Mereka, Bukan Anda."

Ajukan pertanyaan terbuka. Dorong orang lain untuk berbagi dengan mengajukan pertanyaan yang tidak bisa dijawab dengan ya atau tidak. Tunjukkan rasa ingin tahu yang tulus tentang pengalaman dan perspektif mereka.

Gunakan respons yang mendukung. Alih-alih mengalihkan percakapan kembali kepada diri sendiri, ajak orang lain untuk menjelaskan lebih lanjut. Cobalah frasa seperti "Ceritakan lebih banyak tentang itu" atau "Bagaimana perasaan Anda saat itu terjadi?"

Latih mendengarkan aktif. Berikan perhatian penuh, jaga kontak mata, dan gunakan isyarat non-verbal untuk menunjukkan bahwa Anda terlibat. Refleksikan kembali apa yang Anda dengar untuk memastikan pemahaman.

Temukan kesamaan. Cari minat atau pengalaman yang sama untuk membangun hubungan. Gunakan koneksi ini untuk memperdalam percakapan secara alami.

8. Sampaikan toast dan penghormatan yang berkesan menggunakan kerangka WHAT

"Untuk membantu memutus kebiasaan kita yang fokus pada kekhawatiran dan kebutuhan kita sendiri, kita dapat memikirkan toast, penghormatan, dan pengantar sebagai hadiah yang kita berikan kepada audiens kita dan orang atau kelompok yang kita akui."

Kerangka WHAT:

  • Mengapa kita di sini: Tetapkan konteks untuk pertemuan
  • Bagaimana Anda terhubung: Jelaskan hubungan Anda dengan orang yang dihormati
  • Anecdotes atau pembelajaran: Bagikan cerita atau pelajaran singkat yang bermakna
  • Ucapkan terima kasih: Ekspresikan rasa syukur dan sampaikan harapan baik

Jaga agar tetap singkat dan fokus. Usahakan tidak lebih dari beberapa menit. Pilih satu atau dua poin atau cerita kunci untuk disorot.

Sesuai dengan emosi. Pertimbangkan nada acara dan hubungan Anda dengan orang yang dihormati. Seimbangkan ketulusan dengan humor sesuai kebutuhan.

9. Sampaikan ide secara efektif dengan struktur Masalah-Solusi-Manfaat

"Untuk berhasil mengatasi gejala kecemasan, kita juga harus berusaha agar intervensi ini bertahan."

Masalah: Definisikan dengan jelas isu atau peluang, kerangkanya dalam istilah yang relevan bagi audiens Anda. Gunakan data atau contoh untuk menggambarkan pentingnya.

Solusi: Sajikan perbaikan yang Anda usulkan, menjelaskan bagaimana hal itu mengatasi masalah. Jelaskan langkah-langkah implementasi secara spesifik.

Manfaat: Soroti hasil positif dari mengadopsi solusi Anda. Kuantifikasi dampaknya jika memungkinkan dan hubungkan manfaat dengan tujuan audiens Anda.

Gunakan analogi untuk membuat presentasi Anda lebih mudah dipahami dan diingat. Bandingkan solusi Anda dengan pendekatan sukses di domain lain.

Atasi potensi hambatan untuk menunjukkan bahwa Anda telah memikirkan tantangan implementasi. Ini menunjukkan ketelitian dan meningkatkan kredibilitas.

10. Tangani sesi tanya jawab dengan percaya diri menggunakan metode ADD

"Tambahkan nilai."

Kerangka ADD:

  • Jawab pertanyaan secara langsung dalam satu kalimat
  • Rincikan dengan contoh atau bukti spesifik
  • Deskripsikan relevansi atau nilai bagi penanya

Siapkan untuk pertanyaan yang mungkin muncul. Antisipasi pertanyaan potensial dan latih respons singkat menggunakan struktur ADD.

Tetap kendalikan:

  • Tetapkan batasan yang jelas untuk sesi tanya jawab (waktu, ruang lingkup topik)
  • Alihkan pertanyaan yang tidak relevan dengan sopan
  • Gunakan pertanyaan klarifikasi jika diperlukan
  • Siapkan pernyataan penutup yang kuat

11. Berikan umpan balik konstruktif menggunakan pendekatan 4 I's

"Ketika kita menganggap umpan balik sebagai undangan untuk menyelesaikan masalah bersama, kita mengubah dinamika percakapan."

Kerangka 4 I's:

  • Informasi: Berikan pengamatan yang spesifik dan objektif
  • Dampak: Jelaskan efek dari perilaku atau tindakan tersebut
  • Undangan: Ajukan permintaan kolaboratif untuk mengatasi masalah
  • Implikasi: Rincikan konsekuensi positif dan/atau negatif

Bersikap tepat waktu dan kontekstual. Berikan umpan balik sesegera mungkin setelah kejadian, tetapi pastikan suasana mendukung percakapan yang produktif.

Seimbangkan umpan balik positif dan konstruktif. Mulailah dengan pujian yang tulus untuk meningkatkan penerimaan. Pastikan pentingnya umpan balik positif dan konstruktif seimbang.

Fokus pada perilaku, bukan kepribadian. Kerangka umpan balik dalam istilah tindakan spesifik yang dapat diubah, bukan sifat bawaan.

12. Minta maaf dengan tulus dan efektif menggunakan kerangka AAA

"Minta maaf bukanlah tanda kelemahan. Sebaliknya, ini adalah salah satu cara terbaik yang kita miliki untuk menunjukkan bahwa kita peduli dan berusaha untuk memperbaiki diri."

Kerangka AAA:

  • Akui tindakan spesifik dan ambil tanggung jawab
  • Hargai dampaknya terhadap orang lain, menunjukkan empati
  • Perbaikan: Rincikan bagaimana Anda akan memperbaiki atau mencegah kejadian di masa depan

Bersikap tepat waktu dan tulus. Minta maaf sesegera mungkin setelah kesalahan. Hindari alasan atau meremehkan dampaknya.

Tetap singkat dan fokus. Tetap pada elemen penting tanpa menjelaskan berlebihan atau mengulang diri secara berlebihan.

Tepati komitmen Anda untuk berubah. Tindakan berbicara lebih keras daripada kata-kata. Tunjukkan melalui perilaku Anda bahwa Anda telah belajar dari kesalahan.

Terakhir diperbarui:

FAQ

What's Think Faster, Talk Smarter about?

  • Focus on Spontaneous Speaking: The book provides strategies to improve spontaneous speaking skills, especially in high-pressure situations. It addresses common challenges like anxiety and lack of preparation.
  • Six-Step Methodology: Matt Abrahams introduces a six-step process to enhance impromptu communication, focusing on calming anxiety, redefining mindsets, and structuring responses.
  • Real-Life Applications: The book offers practical tools for various scenarios, such as small talk and Q&A sessions, helping readers navigate everyday speaking challenges.

Why should I read Think Faster, Talk Smarter?

  • Overcome Communication Anxiety: The book offers actionable strategies to manage anxiety when speaking spontaneously, helping to build confidence.
  • Enhance Communication Skills: It provides a structured approach to improve impromptu speaking abilities in both professional and social settings.
  • Practical Tools and Techniques: Readers gain access to a variety of tools, including specific structures for different speaking scenarios, making it a valuable resource for personal and professional development.

What are the key takeaways of Think Faster, Talk Smarter?

  • Six Steps to Success: The book outlines six essential steps: Calm, Unlock, Redefine, Listen, Structure, and Focus, addressing barriers to effective spontaneous speaking.
  • Mindset Matters: Emphasizes adopting a growth mindset and focusing on the audience, leading to more authentic communication.
  • Structure is Key: Highlights the importance of having a clear structure in spontaneous communication, using frameworks like What–So What–Now What.

What are the best quotes from Think Faster, Talk Smarter and what do they mean?

  • “Communication is not just about speaking; it’s about connecting.”: Emphasizes that effective communication involves building relationships and understanding others.
  • “Mistakes are not failures; they are opportunities to learn.”: Encourages viewing errors as learning experiences, promoting a growth mindset.
  • “Structure your spontaneity.”: Captures the book's core message that even spontaneous communication benefits from preparation and structure.

What is the Think Faster, Talk Smarter methodology?

  • Six Steps: The methodology includes Calm, Unlock, Redefine, Listen, Structure, and Focus, each addressing specific challenges in spontaneous speaking.
  • Anxiety Management: The Calm step focuses on managing anxiety through mindfulness and deep breathing, helping speakers feel more at ease.
  • Effective Listening: The Listen step emphasizes active listening to gauge audience needs and tailor responses effectively.

How can I calm my anxiety when speaking spontaneously according to Think Faster, Talk Smarter?

  • Mindfulness Techniques: Practicing mindfulness helps acknowledge and manage anxiety, reducing its impact.
  • Breathing Exercises: Techniques like inhaling for three counts and exhaling for six can calm the nervous system.
  • Positive Self-Talk: Using affirmations like “I have value to add” can boost confidence and focus.

What are some effective structures for spontaneous speaking in Think Faster, Talk Smarter?

  • What–So What–Now What: This structure involves explaining the topic, its importance, and actions to be taken, providing a clear framework.
  • Problem–Solution–Benefit: Outlines a problem, presents a solution, and discusses benefits, useful in persuasive contexts.
  • Comparison–Contrast–Conclusion: Compares and contrasts ideas before concluding, helping clarify complex information.

How does listening improve spontaneous speaking according to Think Faster, Talk Smarter?

  • Enhances Connection: Active listening allows deeper connection with the audience, enabling message adjustment.
  • Uncovers Insights: Listening gathers valuable information, leading to more relevant communication.
  • Builds Trust: Demonstrating listening fosters trust and rapport, making the audience more receptive.

What mindset shifts are important for spontaneous speaking in Think Faster, Talk Smarter?

  • From Fixed to Growth: Embracing a growth mindset reduces anxiety and increases engagement.
  • From Self-Focus to Audience-Focus: Shifting focus to the audience reduces pressure and fosters collaboration.
  • From “Yes, But” to “Yes, And”: Encourages openness and creativity, building on ideas rather than shutting them down.

What is the ADD method in Think Faster, Talk Smarter?

  • Answer the Question: Provide a clear and concise answer to establish a direct response.
  • Detail an Example: Support your answer with a specific example, adding depth and context.
  • Describe the Value: Explain the relevance of your answer, helping the audience understand its importance.

How does the AAA structure help in making apologies according to Think Faster, Talk Smarter?

  • Acknowledge the Action: Identify the behavior that caused offense and take responsibility.
  • Appreciate the Impact: Express understanding of how your actions affected the other person, demonstrating empathy.
  • Amends: Outline how you plan to make amends, reassuring commitment to improvement.

How can I practice the skills from Think Faster, Talk Smarter?

  • Role-Playing: Simulate spontaneous speaking situations to build confidence and improve response times.
  • Feedback Loops: Seek feedback from peers to gain insights into areas for improvement.
  • Journaling: Reflect on speaking experiences to analyze what worked and solidify learning.

Ulasan

3.73 dari 5
Rata-rata dari 2k+ penilaian dari Goodreads dan Amazon.

Berpikir Lebih Cepat, Berbicara Lebih Cerdas menerima ulasan yang beragam, dengan rata-rata penilaian 3,75 dari 5. Pembaca menghargai tips praktis dan struktur yang ditawarkan untuk meningkatkan komunikasi spontan, terutama dalam konteks profesional. Banyak yang merasa buku ini bermanfaat untuk mengelola kecemasan dan menyusun pikiran dengan cepat. Beberapa kritikus mencatat bahwa kontennya tidak terlalu inovatif, terutama bagi mereka yang sudah akrab dengan teknik komunikasi. Penekanan buku ini pada praktik dan penerapan di dunia nyata mendapatkan pujian, sementara beberapa pembaca merasa contoh-contohnya canggung atau kontennya terkesan repetitif. Secara keseluruhan, buku ini dianggap sebagai sumber yang berharga bagi mereka yang ingin meningkatkan keterampilan berbicara mereka.

Your rating:

Tentang Penulis

Matt Abrahams adalah seorang ahli komunikasi dan pendidik yang dikenal karena karyanya dalam membantu individu meningkatkan keterampilan berbicara di depan umum dan komunikasi spontan. Ia merupakan dosen di Sekolah Bisnis Pascasarjana Universitas Stanford, di mana ia mengajar Komunikasi Strategis. Abrahams juga merupakan pembawa acara podcast populer "Think Fast, Talk Smart," yang mengeksplorasi berbagai aspek komunikasi yang efektif. Keahliannya melampaui dunia akademis, karena ia telah bekerja dengan banyak organisasi untuk meningkatkan strategi komunikasi mereka. Pendekatan Abrahams menggabungkan penelitian akademis dengan teknik praktis, sehingga konsep-konsep komunikasi yang kompleks dapat diakses oleh khalayak yang luas. Karyanya berfokus pada membantu orang mengatasi kecemasan dan menyusun pikiran mereka untuk berbicara dengan lebih berdampak.

0:00
-0:00
1x
Dan
Andrew
Michelle
Lauren
Select Speed
1.0×
+
200 words per minute
Home
Library
Get App
Create a free account to unlock:
Requests: Request new book summaries
Bookmarks: Save your favorite books
History: Revisit books later
Recommendations: Get personalized suggestions
Ratings: Rate books & see your ratings
Try Full Access for 7 Days
Listen, bookmark, and more
Compare Features Free Pro
📖 Read Summaries
All summaries are free to read in 40 languages
🎧 Listen to Summaries
Listen to unlimited summaries in 40 languages
❤️ Unlimited Bookmarks
Free users are limited to 10
📜 Unlimited History
Free users are limited to 10
Risk-Free Timeline
Today: Get Instant Access
Listen to full summaries of 73,530 books. That's 12,000+ hours of audio!
Day 4: Trial Reminder
We'll send you a notification that your trial is ending soon.
Day 7: Your subscription begins
You'll be charged on Apr 27,
cancel anytime before.
Consume 2.8x More Books
2.8x more books Listening Reading
Our users love us
100,000+ readers
"...I can 10x the number of books I can read..."
"...exceptionally accurate, engaging, and beautifully presented..."
"...better than any amazon review when I'm making a book-buying decision..."
Save 62%
Yearly
$119.88 $44.99/year
$3.75/mo
Monthly
$9.99/mo
Try Free & Unlock
7 days free, then $44.99/year. Cancel anytime.
Scanner
Find a barcode to scan

Settings
General
Widget
Appearance
Loading...
Black Friday Sale 🎉
$20 off Lifetime Access
$79.99 $59.99
Upgrade Now →